Liputan6.com, Jakarta - Banyak orang yang mencari pantun galau ketika sedang merasa sedih, kehilangan, atau merindukan seseorang yang tak lagi dapat disentuh dengan kata-kata. Dalam momen ini, pantun galau bisa menjadi cara mudah dan sederhana, namun efektif untuk menuangkan perasaan yang sulit dijelaskan. Gaya bahasanya yang ringkas membuat tiap bait terasa lebih menyentuh. Sekaligus mampu menjadi cermin dari isi hati seseorang yang sedang terluka.
Meski hanya terdiri dari empat baris, pantun galau memiliki kekuatan emosional yang mampu membuat siapa saja merasakan kesedihan yang mendalam. Banyak orang yang menggunakannya sebagai ungkapan perasaan yang tak tersampaikan, terutama saat rindu menjadi terlalu berat dan patah hati terlalu sulit untuk dijelaskan. Inilah alasan mengapa pantun jenis ini begitu diminati oleh banyak orang, baik oleh remaja maupun oleh orang dewasa yang tengah berada dalam situasi emosional yang rumit.
Selain bisa untuk pelampiasan, pantun galau juga sering menjadi sarana hiburan yang bisa meredakan hati yang kacau. Berikut ini telah Liputan6 rangkum beberapa contoh pantun galau yang bisa dijadikan referensi, pada Kamis (4/12).
Pantun Galau Tentang Rindu
Rindu merupakan salah satu perasaan yang paling sulit untuk dikendalikan. Kadang kala datang tiba-tiba, dan kadang terasa sangat menyesakan. Pantun-pantun berikut ini menggambarkan perasaan rindu yang tidak tersampaikan, entah karena jarak, keadaan, atau hubungan yang tidak lagi sama.
1. Pergi pagi membawa harapan
Pulang sore menahan pedih
Rinduku datang tanpa undangan
Hadir diam-diam membuat letih
2. Burung pipit terbang rendah
Hinggap sebentar di dekat telaga
Rindu ini makin bertambah
Padahal kau tak pernah juga menengoknya
3. Mengayuh sampan di air tenang
Perlahan hilang dari pandangan
Aku merindu sepanjang malam tenang
Meski tau tak akan ada balasan
4. Bunga mekar di pagi hari
Warnanya lembut terus menyejukan
Rindu ini tak lagi bisa kusendiri
Sebab bayangmu terus menghantui piliran
5. Lampu jalan redup bersinar
Menuntun langkah malam sepi
Rinduku terbang melintas angin
Berharap sampai ke hatimu kembali
Pantun Galau Patah Hati
Patah hati seringkali membuat seseorang kehilangan semangat. Karena adanya perasaan dikhianati atau ditinggalkan membuat dunia seolah berhenti berjalan dan berada di akhir. Pantun-pantun galau berikut ini menggambarkan bagaimana rasanya hancur secara perlahan karena sakit akibat patah hati.
1. Pergi sendiri menyusuri kota
Langkah berat penuh kecewa
Kau tinggalkan luka tanpa kata
Meninggalkan hati yang sangat terluka
2. Senja datang membawa cerita
Warnanya indah namun menipu mata
Kau pergi tanpa mengucap kata
Meninggalkan hati yang tak lagi sama
3. Burung camar hilang di awan
Terbang bebas tak tentu arah
Hatiku remuk hancur di tengah jalan
Sejak kau tidak pernah memilih
4. Menunggu hujan turun pelan
Berharap reda membawa tenang
Patah hati ini tak tertahan
Meski sudah kucoba berulang-ulang
5. Angin malam mengusap dingin
Menambah beban yang terpendam
Rasanya sulit mencari jalan
Setelah cintamu sepenuhnya tenggelam
Pantun Galau Tentang Kesepian
Pantun galau yang selanjutnya adalah tentang kesepian. Kesepian sering kali datang meski kita dikelilingi oleh banyak orang disekitar kita. Kekosongan di hati diisi jika sumber kebahagian telah pergi. Pantun berikut ini menggambarkan rasa hampa yang sunyi dan mendalam akibat rasa kesepian yang datang menghampiri.
1. Jalan kecil sepi tak berteman
Hanya suara angin menemani
Kesepian ini tak bisa dilawan
Karena hatiku sudah lama sendiri
2. Pelita kecil redup berkobar
Hampir mati tertiup angin
Di tengah ramapi aku terkapar
Menahan sepi yang datang pelan-pelan
3. Perahu tua menepi perlahan
Terombang-ambing di air tenang
Kesunyian menjadi kawan perjalanan
Sejak kau tak lagi datang
4. Hujan gerimis jatuh perlahan
Membasahi tanah yang kering
Sepi di hati naik perlahan
Karena tak ada lagi yang kupeluk saat hening
5. Cahaya bulan memantul di kali
Tampak indah namun terasa asing
Kesepian ini sulit sekali pergi
Seolah sudah menetap dalam hening
Pantun Galau Tentang Penyesalan
Penyesalah sering datang saat semua sudah terjadi dan tidak dapat diulang karena sudah terlambat. Tindakan yang tak bisa diulang membuat seseorang terperangkap dalam rasa bersalah. Pantun galau berikut ini menggambarkan getirnya menanggung penyesalan akibat hal yang telah dilakukan sebelumnya.
1. Melewati kebun penuh bunga
Harumnya menusuk hidung pelan
Ada kata yang tak sempat dijaga
Melukai dan kini jadi penyesalan
2. Menulis pesan namun terhapus
Tersimpan di hati paling dalam
Andaikan waktu bisa ditarik lurus
Mungkin luka ini tak begitu tajam
3. Kapal besar berlayar jauh
Meninggalkan pelabuhan yang redup
Aku menyesal tak menjaga dirimu karena jenuh
Kini hanya tinggal harapanku yang kau tutup
4. Daun kering jatuh berguguran
Hilang arah tertiup angin
Penyesalan datang berlarian
Karena aku tak menjaga hati yang kering
5. Memandang langit yang mulai gelap
Awannya kelabu dan berat
Andaikan dulu aku lebih tanggap
Mungkin kisah kita tidak tersesat
Pantun Galau Tentang Cinta Tak Terbalas
Cinta yang tidak terbalaskan adalah luka yang secara diam-diam menyakiti, dalam diam berjuang tanpa pernah diperhatikan membuat hati kian letih. Pantun galau berikut ini telah merangkum perasaan letih dan sedih yang dirasa dengan sederhana namun mengena dalam hati yang terdalam.
1. Melihat bintang dari kejauhan
Cahayanya redup namun setia
Cintaku hanya kau pandang dari kejauhan
Padahal sudah kuberi sepenuh jiwa
2. Pohon bambu tumbuh berbaris
Melambai ke arah angin sore dan pagi
Aku mencintaimu dalam diam yang manis
Meski kau tak pernah menoleh padaku lagi
3. Jalan panjang penuh bebatuan
Kulalui perlahan tanpa suara
Kolam cintaku kau abaikan
Padahal hatiku sudah penuh rasa
4. Anak kecil bermain sendiri
Tertawa bahagia tanpa beban
Cintaku padamu berdiri sendiri
Tapi tetap kuterima dengan perlahan
5. Awan kelabu bergerak ke timur sendiri
Menutupi cahaya matahari
Cintaku berakhir sebelum mulai
Sebab kau tak pernah mengiizinkan hati
Pertanyaan yang Sering Diajukan tentang Pantun Galau
Q: Apa yang dimaksud dengan pantun galau?
A: Pantun galau adalah jenis pantun yang mengungkapkan perasaan sedih, kehilangan, atau merindukan seseorang. Meski hanya terdiri dari empat baris, pantun galau memiliki kekuatan emosional yang mampu membuat siapa saja merasakan kesedihan yang mendalam dan menyentuh hati.
Q: Mengapa pantun galau begitu populer?
A: Pantun galau populer karena gaya bahasanya yang ringkas namun menyentuh, mampu menjadi cermin dari isi hati seseorang yang sedang terluka. Banyak orang menggunakannya sebagai ungkapan perasaan yang tak tersampaikan, terutama saat rindu menjadi terlalu berat dan patah hati sulit dijelaskan.
Q: Apa struktur pantun galau?
A: Sama seperti pantun pada umumnya, pantun galau memiliki struktur 4 baris dengan pola rima a-b-a-b. Dua baris pertama adalah sampiran, dan dua baris terakhir adalah isi yang mengungkapkan perasaan galau.

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5434996/original/004619900_1765000279-Gemini_Generated_Image_30wesg30wesg30we.png)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5435003/original/063146000_1765000357-Agrowisata_Bhumi_Merapi.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5435050/original/050214900_1765002990-Besek.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5434965/original/027011100_1764997513-ular_di_bebatuan.png)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3034040/original/054984400_1580182012-menanam-padi-sub-3.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5434958/original/071292600_1764997489-unnamed_-_2025-12-06T114311.740.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5434848/original/029694400_1764992585-Nepal_van_Java.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5434880/original/096531800_1764994214-unnamed_-_2025-12-06T110010.689.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5434826/original/049920700_1764991205-Telur_puyuh_dalam_mangkuk__pixabay_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5434905/original/080307300_1764995787-Gemini_Generated_Image_a35tfza35tfza35t.png)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4986727/original/024238100_1730370412-Screenshot_2024-10-31_172425.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5434811/original/071588500_1764990125-Ular_Kobra_Jawa__Naja_sputatrix__zoom__Wikimedia_Commons_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5434802/original/022483100_1764989613-Nasi_Lemak.png)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3526740/original/095721400_1627701213-Jajan_Pasar_in_Jakarta.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5434284/original/085671300_1764921803-kebun_mini.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5434562/original/053117900_1764933186-Hero_Helcurt.png)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5434544/original/045133100_1764931566-Hylos.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5399579/original/028156300_1761979775-Screenshot__16519_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5434451/original/063261600_1764927724-hl1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5434416/original/001727500_1764927012-model_rumah_minimalis_di_lahan_miring__9_.jpg)










:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5363574/original/067634200_1758951074-Gemini_Generated_Image_d15sird15sird15s.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5347356/original/093309300_1757667913-Gemini_Generated_Image_k68zk1k68zk1k68z.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5317655/original/048753600_1755399607-Screenshot_2025-08-17_095559.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5344811/original/023366400_1757493743-hl.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5347777/original/072783500_1757736538-hl_39393.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5345053/original/058577600_1757501490-01325d16-633b-4633-90e6-950efdbca489.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3936591/original/031031300_1645054040-james-wheeler-HJhGcU_IbsQ-unsplash.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5370599/original/040845800_1759561568-Gamis_Simple_tapi_elegan.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5324162/original/055401400_1755843647-20250822-Lisa_M-HEL_1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3955423/original/001688200_1646706636-hands-waving-flags-indonesia.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5367398/original/025212100_1759305132-warung_sembako_hemat_modal_2.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5363765/original/004808300_1758963234-Gemini_Generated_Image_uopfavuopfavuopf.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5344370/original/041842400_1757484704-ChatGPT_Image_Sep_10__2025__12_58_44_PM.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/824391/original/082843900_1425877386-09032015-waduksermo.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5364103/original/064641000_1759040675-Gemini_Generated_Image_29nq7729nq7729nq.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5320725/original/097582500_1755607274-gal1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5364053/original/005894200_1759037147-MixCollage-28-Sep-2025-12-02-PM-3646.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5344958/original/029872800_1757497950-hl1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5364186/original/001233300_1759045126-Gemini_Generated_Image_f3ya1kf3ya1kf3ya.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5321786/original/012898600_1755680485-pexels-kelly-2869017.jpg)