10 Mata Uang Tertinggi di Dunia, Bukan Euro atau Dollar US

4 days ago 24

Liputan6.com, Jakarta Setiap tahun, pembahasan nilai tukar mata uang dunia selalu saja jadi bahan pembicaraan menarik, entah itu di kalangan pelaku ekonomi, investor, atau orang-orang yang cuma ingin tahu kondisi global. Jika kita mengenal mata uang asing yang populer adalah Dollar US dan Euro, faktanya mata uang tertinggi di dunia didominasi negara Timur Tengah, terutama yang ekonominya benar-benar bergantung pada minyak dan aturan moneter yang dijalankan secara ketat. Yang menarik, nilai mata uang yang tinggi tidak selalu berarti negaranya super besar ekonominya atau termasuk dalam negara terbesar di dunia. Justru lebih karena hal-hal seperti stabilnya anggaran negara, cadangan devisanya kuat, dan pasar internasional percaya dengan negara tersebut, meskipun mereka termasuk negara terkecil di dunia.

Di daftar terbaru, Dinar Kuwait (KWD) masih kokoh di urutan paling atas sebagai mata uang tertinggi di dunia. Setelah itu ada Dinar Bahrain (BHD) dan Rial Oman (OMR). Sementara mata uang yang sudah lama terkenal seperti Poundsterling Inggris (GBP) dan Franc Swiss (CHF) pun masih menunjukkan kekuatannya. Untuk lebih jelasnya, kami telah susun 10 mata uang tertinggi di dunia beserta penjelasan kenapa mata uang tersebut bisa sekuat itu.

1. Dinar Kuwait (KWD)

Dinar Kuwait menjadi raja mata uang, dengan nilai sekitar 3,26 dolar AS untuk 1 KWD. Angka yang terhitung sangat kuat ini muncuk karena ekonomi Kuwait hidup dari ekspor minyak yang jumlahnya besar, cadangan energi yang melimpah, dan kebijakan moneternya memang terjaga. Kuwait menggunakan sistem kurs tetap ke dolar, sehingga gejolak global biasanya tidak terlalu berdampak pada mereka. Penduduk negara ini juga relatif sedikit, jadi konsumsi dalam negeri tidak membuat inflasi tinggi.

Selain soal angka kurs, nilai KWD ini sebenarnya mencerminkan seberapa besar kepercayaan internasional terhadap ekonomi Kuwait. Politiknya cukup stabil, perdagangan luar negerinya positif, dan cadangan devisanya juga besar. Walaupun bukan negara dengan ekonomi raksasa, mata uang mereka tetap dianggap sebagai simbol kekuatan keuangan di kawasan Timur Tengah. Banyak negara Teluk lain pun menjadikannya semacam acuan.

2. Dinar Bahrain (BHD)

Di posisi kedua mata uang tertinggi di dunia ada Dinar Bahrain (BHD), nilainya sekitar 2,65 dolar AS untuk 1 BHD. Bahrain merupakan salah satu pusat keuangan yang lumayan maju di daerah Teluk, dan ekonominya bergantung pada minyak, gas, dan layanan finansial. Sama seperti Kuwait, negara ini juga menggunakan kurs tetap ke dolar AS. Kebijakan ini sudah lama mereka pertahankan dan terbukti stabil. Walaupun ukuran ekonominya kecil, Bahrain bisa menjaga namanya tetap dipercaya investor karena kebijakan fiskal yang dijalankan dengan cukup hati-hati.

Selain minyak, Bahrain mencoba memperbesar sektor lain seperti pariwisata dan perbankan syariah supaya ekonominya tidak bertumpu pada satu sumber saja. Meski wilayahnya sering terkena pengaruh naik-turunnya harga energi, BHD sering dianggap sebagai mata uang yang stabil. Perpaduan antara reformasi ekonomi dan aturan fiskal yang teratur membuat dinar Bahrain terus berada di daftar terkuat.

3. Rial Oman (OMR)

Rial Oman ada di peringkat tiga, nilainya sekitar 2,60 dolar AS untuk 1 OMR. Sama seperti dua negara sebelumnya, kekuatan mata uang tertinggi di dunia ini banyak datang dari ekspor minyak dan gas, plus kebijakan kurs tetap ke dolar AS. Pemerintah Oman lewat bank sentralnya menjaga supaya inflasi rendah dan cadangan devisa tetap aman. Tingkat pengangguran yang rendah dan kebijakan fiskal yang hati-hati juga ikut menopang kekuatannya.

Beberapa tahun terakhir Oman mencoba mengurangi ketergantungan pada minyak dengan mengembangkan sektor logistik, pariwisata, sampai manufaktur. Karena ada upaya diversifikasi ini, mata uang rial jadi lebih tahan ketika harga minyak global berubah-ubah. Investor juga biasanya menganggap Oman cukup stabil secara politik, jadi kepercayaan terhadap OMR tetap kuat.

4. Dinar Yordania (JOD)

Dinar Yordania ada di posisi keempat, sekitar 1,41 dolar AS per 1 JOD. Yang menarik, Yordania bukan negara yang kaya minyak seperti 3 negara sebelumnya, tapi mata uangnya bisa stabil karena kebijakan moneter yang cenderung konservatif. Kurs JOD tetap dipatok ke dolar AS, jadi volatilitas pasar bisa ditekan. Inflasi yang rendah dan cadangan devisa yang cukup membuat JOD tidak mudah goyah.

Ketahanan dinar Yordania juga mencerminkan bagaimana negara ini bisa bertahan di tengah dinamika geopolitik Timur Tengah. Mereka punya reputasi kredit yang cukup baik dan sering mendapat dukungan internasional. Pemerintahnya juga lumayan transparan soal pengelolaan fiskal, sehingga investor merasa cukup aman. Pertumbuhan ekonominya memang tidak terlalu cepat, tapi kebijakan makro yang konsisten membuat JOD tetap stabil.

5. Poundsterling Inggris (GBP)

Poundsterling Inggris, mata uang yang sudah ada sejak lama, berada di posisi kelima dengan nilai di kisaran 1,22–1,32 dolar AS. Sebagai mata uang dari negara dengan ekonomi yang besar, pound mencerminkan kekuatan sektor industri dan keuangan Inggris. London sebagai pusat finansial global juga punya pengaruh besar dalam menjaga permintaan GBP tetap tinggi. Bedanya dengan negara Timur Tengah, Inggris menggunakan sistem nilai tukar mengambang, sehingga fluktuasinya lebih mengikuti pasar.

Bank of England sangat fokus mengendalikan inflasi, dan ini jadi salah satu faktor kenapa pound tetap cukup stabil. Meskipun sempat ada ketidakpastian karena Brexit, nilai GBP masih menjadi salah satu yang paling dipercaya di dunia. Dalam perdagangan internasional dan sektor keuangan global, pound tetap punya posisi penting sebagai salah satu mata uang cadangan besar.

6. Pound Gibraltar (GIP)

GIP berada di posisi keenam dengan nilai 1,22–1,31 dolar AS, mirip dengan pound Inggris karena memang dipatok 1:1 dengan GBP. Mungkin masih ada sebagian orang yang tidak mengenal negara ini. Gibraltar adalah negara kecil yang ada di selatan Spanyol. Meski negaranya kecil, namun ekonominya lumayan kuat berkat jasa keuangan, pariwisata, dan pelabuhan bebas pajak. Hubungannya yang dekat dengan Inggris membuat nilai GIP sangat stabil.

Pemerintah Gibraltar juga cukup ketat dalam kebijakan fiskal, jadi mereka tidak terlalu mudah terkena gejolak keuangan. Nilai GIP yang tinggi lebih karena keterkaitannya dengan poundsterling, bukan karena ukuran ekonominya. Ini contoh bagaimana kurs tetap bisa memberikan stabilitas jangka panjang.

7. Dolar Kepulauan Cayman (KYD)

KYD berada di urutan ketujuh, nilainya kurang lebih 1,20–1,22 dolar AS. Kepulauan Cayman ini terkenal sebagai pusat finansial internasional, terutama dalam sektor perbankan dan investasi global. KYD dipatok ke dolar AS pada nilai yang cukup tinggi, jadi transaksi lintas negara bisa berjalan stabil. Pemerintah setempat menerapkan aturan keuangan yang ketat dan transparan untuk menjaga reputasinya.

Kepulauan ini juga mengandalkan pariwisata dan layanan profesional sebagai sumber pendapatan ekonomi. Stabilitas politik dan aturan finansial yang jelas membuat investor percaya pada KYD. Meskipun wilayahnya kecil, pengaruhnya di dunia perbankan cukup besar, dan nilai KYD mencerminkan keseimbangan antara sektor jasa yang kuat dan kebijakan moneter yang dijalankan disiplin.

8. Franc Swiss (CHF)

Franc Swiss menjadi mata uang tertinggi di dunia di posisi kedelapan, dengan nilai sekitar 1,08–1,26 dolar AS. CHF terkenal sebagai mata uang “safe haven”, artinya banyak orang memilih menyimpannya ketika kondisi dunia sedang tidak menentu. Swiss punya reputasi panjang di dunia keuangan, ditambah inflasi yang rendah dan politik yang stabil. Bank Nasional Swiss juga selalu hati-hati dalam mengelola kebijakan moneternya.

Waktu terjadi krisis global atau ketegangan politik, permintaan terhadap CHF biasanya naik karena dianggap lebih aman. Nilai franc yang tinggi bukan cuma soal ukuran ekonominya, tapi juga soal persepsi global terhadap stabilitas Swiss. Sistem perbankan yang kuat dan kepercayaan internasional yang tinggi membuat CHF tetap menjadi salah satu mata uang premium dunia.

9. Euro (EUR)

Euro berada di posisi kesembilan dengan nilai sekitar 1,08–1,18 dolar AS. Sebagai mata uang resmi dari 20 negara di kawasan Eurozone, euro adalah mata uang kedua yang paling banyak diperdagangkan setelah dolar AS. Nilainya ditopang oleh gabungan kekuatan ekonomi negara besar seperti Jerman, Prancis, dan Italia. Bank Sentral Eropa (ECB) menjaga stabilitas harga dan kebijakan moneter di seluruh kawasan.

Walaupun kondisi ekonomi setiap negara anggota tidak sama, euro tetap bisa mempertahankan posisinya. Politik di kawasan Eurozone cenderung stabil dan ini menjaga kepercayaan pasar. Dalam sebagian besar perdagangan internasional dan cadangan devisa, euro masih menjadi salah satu mata uang paling penting sekaligus menjadi mata uang tertinggi di dunia dan tetap menjadi pesaing berat dolar AS.

10. Dolar Amerika Serikat (USD)

USD berada di urutan ke-10 dengan nilai nominal 1 USD. Walaupun bukan yang paling tinggi nilainya, dolar tetap menjadi mata uang paling dominan di dunia. Lebih dari 80 persen transaksi valas global menggunakan dolar, jadi USD sudah seperti standar universal. Federal Reserve menjalankan kebijakan moneter yang memengaruhi ekonomi global, dan ekonomi Amerika sendiri cukup kuat sehingga dolar tetap dipercaya.

Banyak negara memakai dolar sebagai patokan nilai untuk kurs tetap atau semi-mengambang. Posisi dominan dolar ini memberi Amerika pengaruh besar dalam perekonomian global. Selain dipakai di dalam negeri, USD juga digunakan sebagai alat tukar di berbagai negara berkembang. Jadi meski bukan nomor satu secara kurs, dari segi pengaruh, dolar tetap yang paling kuat. 

Pertanyaan dan Jawaban

1. Apa mata uang paling mahal di dunia tahun 2025?

Dinar Kuwait (KWD), dengan nilai sekitar 3,26 dolar AS per 1 KWD.

2. Mengapa mata uang Timur Tengah begitu kuat?

Karena didukung ekspor minyak, inflasi rendah, dan sistem kurs tetap terhadap dolar AS.

3. Apakah nilai mata uang tinggi berarti ekonomi kuat?

Tidak selalu. Nilai tukar tinggi bisa karena kebijakan kurs tetap, bukan ukuran ekonomi nasional.

4. Mata uang apa yang paling berpengaruh di dunia?

Dollar Amerika Serikat (USD), karena digunakan dalam lebih dari 80% transaksi global.

5. Apa faktor utama yang memengaruhi kekuatan mata uang?

Stabilitas politik, inflasi, cadangan devisa, suku bunga, dan kepercayaan investor.

Read Entire Article
Photos | Hot Viral |