6 Potret Kenangan Ayah Pratama Arhan, Sosok Sederhana Penuh Dukungan

Liputan6.com, Jakarta - Kabar duka wafatnya Sutrisno, ayah Pratama Arhan, menyelimuti dunia sepak bola Indonesia pada Minggu, 7 Desember 2025. Berita ini dengan cepat menyebar setelah ucapan belasungkawa ramai berdatangan dari rekan-rekan Arhan, menandai kehilangan sosok penting di balik kesuksesan bintang Timnas tersebut.

Kiper Timnas Indonesia, Nando Aris, menjadi salah satu yang pertama menyampaikan duka cita melalui unggahan di media sosial, diikuti oleh mantan kapten Timnas, Asnawi Mangkualam. Mereka menyampaikan belasungkawa mendalam serta doa untuk almarhum dan keluarga yang ditinggalkan.

Kepergian Bapak Sutrisno meninggalkan duka mendalam, tidak hanya bagi keluarga Arhan, tetapi juga bagi para penggemar sepak bola Indonesia. Artikel ini akan mengenang potret ayah Pratama Arhan, sosok sederhana yang penuh dedikasi dan dukungan tak tergantikan sepanjang perjalanan karier sang putra.

Sutrisno, ayah Pratama Arhan, dikenal sebagai pribadi yang sederhana dan kalem, memancarkan aura ketenangan. Pria asal Blora ini selalu tampil apa adanya, mencerminkan kerendahan hati yang mendalam.

Wajahnya kerap menunjukkan kebahagiaan sederhana, menjadi cerminan perannya sebagai pilar utama keluarga. Ia merupakan sosok hebat yang selalu mendukung cita-cita sang anak tanpa henti.

Sutrisno selama ini dikenal sebagai figur penting di balik perjalanan karier Pratama Arhan yang berasal dari Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Kehadirannya memberikan motivasi besar bagi sang bintang lapangan hijau.

Sutrisno selalu menunjukkan semangat tinggi saat mendukung Arhan bertanding, seperti saat menyaksikan Indonesia melawan Turkmenistan. Kehadirannya di tribun penonton adalah bukti nyata dukungan moril tanpa pamrih.

Meskipun penampilannya sederhana, sorakan dan dukungannya tak ternilai, menunjukkan betapa besar cintanya pada sang putra. Ia selalu memberikan support penuh terhadap perjalanan karier Pratama Arhan.

Dukungan ini terus mengalir hingga Arhan berhasil menembus dunia sepak bola profesional dan menjadi salah satu pemain kebanggaan Indonesia. Kesetiaan Sutrisno menjadi fondasi kuat bagi Arhan.

Momen Sutrisno dan keluarga mengunjungi Arhan di Jepang juga memperlihatkan kesederhanaannya. Saat itu, Arhan bermain untuk klub internasional Tokyo Verdy, mencapai puncak karier yang membanggakan.

Di tengah kebahagiaan melihat kesuksesan sang anak, Sutrisno tetap memilih untuk tampil apa adanya. Hal ini mencerminkan sifatnya yang rendah hati dan tidak terpengaruh oleh status baru keluarganya.

Potret keluarga Arhan saat di Jepang menunjukkan sang ayah yang tampil sederhana dan kalem berhasil mencuri perhatian banyak pihak. Kesederhanaan ini menjadi teladan bagi banyak orang.

Ayah dan ibu Arhan sangat mendukung profesi sang anak sebagai pesepak bola sejak awal. Sutrisno adalah pusat dan pondasi keluarga, selalu memberikan arahan dan motivasi.

Ia bekerja sebagai petani dan kerap melakukan pekerjaan serabutan demi mencukupi kebutuhan keluarga. Keterbatasan ekonomi tidak pernah menjadi penghalang baginya untuk mendukung penuh cita-cita Arhan.

Wajahnya menunjukkan kebahagiaan sederhana saat melihat kesuksesan anak, menjadi bukti pengorbanan yang tak terhingga. Sutrisno merupakan sosok ayah yang kuat dan berdedikasi.

Sutrisno, ayah Pratama Arhan, selalu berpenampilan sederhana dalam setiap kesempatan. Pakaian yang dikenakan pun selalu membumi, meski kini derajat keluarganya telah terangkat oleh kesuksesan Arhan.

Ia dikenal sebagai sosok yang "tidak neko-neko" dan tetap rendah hati, bahkan setelah anaknya meraih popularitas. Kesederhanaan ayah Arhan ini sukses menyita perhatian publik.

Kualitas ini justru menginspirasi banyak orang dan menjadi teladan bagi keluarga serta masyarakat luas. Gaya hidupnya mencerminkan nilai-nilai luhur yang patut ditiru.

Di balik suksesnya karier Arhan, ada sang ayah hebat yang mewariskan nilai-nilai luhur. Warisan terbesar Sutrisno bukanlah materi, melainkan kesederhanaan, kerja keras, dan dukungan tanpa syarat.

Sejak usia dini, Arhan tumbuh dengan semangat besar berkat dukungan kedua orang tuanya, termasuk sang ibu, Mak Ti. Mereka menanamkan fondasi kuat bagi Arhan untuk meraih mimpinya.

Nilai-nilai inilah yang menjadi bahan bakar dan penyeimbang bagi Arhan di puncak kariernya, membentuk karakternya. Kesuksesan Arhan adalah cerminan dari didikan dan contoh positif dari ayahnya.

Meski telah berpulang, sosok, kesederhanaan, dan dukungan Sutrisno akan selalu dikenang, terutama oleh Pratama Arhan dan keluarganya. Kisahnya mengingatkan kita semua pada sosok orang tua yang berkorban di balik layar kesuksesan seorang anak.

Selamat jalan, Bapak Sutrisno. Terima kasih atas segala kesederhanaan, ketulusan, dan dukungannya untuk Pratama Arhan. Semoga tenang di sisi Yang Maha Kuasa, dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan ketabahan.